Refleksi Sains : Sistem transportasi peredaran darah pada manusia Darah Manusia terdiri dari Dua komponen utama yakni Plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan bagian yang cair Terdiri dari serum dan fibrinogen. sementara Sel-sel Darah adalah bagian yang padat, hal ini di karena kan sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping-keping darah, bagian-bagian sel darah adalah sebagai berikut : Plasma Darah, Sel Darah Merah, Sel Darah Putih, dan Keping-Keping Darah di ke 4 bagian-bagian sel darah, memiliki penjelasan serta fungsi-fungsinya masing-masing karena di ke 4 bagian-bagian sel Darah berbeda satu sama lain tetapi ke 4 bagian-bagian sel darah tersebut merupakan satu kesatuan dalam darah. baiklah dari pada sobat bingung lebih baik kita langsung saja yuk ke penjelasan lebih lengkapnya yang mudah-mudahan sobat akan dengan mudah bisa memahaminya, penjelasan nya adalah sebagai berikut ini. Bagian-Bagian Sel Darah Dan FungsinyaA. Bagian Bagian Sel Darah Globunin atau biasanya dikenal dengan immunoglobulin untuk melawan bibit penyakit. Fibrinogen adalah protein darah yang berfungsi membentuk benang-benang Fibrin. benang-benang ini berperan penting dalam proses pembekuan darah apa bila tubuh kita terluka. 1. Plasma Darah Plasma darah adalah cairan yang berwarna Kuning Jernih, pada plasma darah terkandung 90% air serta larutan bermacam-macam zat sejumlah 7 sampai 10%. zat-zat yang terkandung dalam plasma darah terdiri atas, sari makanan, hormon, enzim, mineral, antibodi serta zat-zat sisa (contohnya karbon dioksida dan sisa pembongkaran protein). sisa makanan tersebut di serap oleh usus halus. Mineral-mineral yang berada di dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. Fungsi garam-garam mineral adalah untuk mengatur tekanan osmotik dan pH darah. Protein yang terdapat dalam darah atau protein darah terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen. adapun penjelasan sebagai berikut. Albumin berperan untuk pengaturan tekanan darah Apabila larutan protein yang berada di dalam plasma darah di endapkan dengan sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Serum mengandung antibodi yang dapat melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Antibodi yang dapat menggumpal kan antigen disebut presipitin, yang dapat menguraikan antigen disebut lisin, dan yang dapat menawarkan racun di sebutan titoksin. Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Plasma darah Berfungsi sebagai pengangkut sari-sari makanan ke seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat pengeluaran. 2. Sel Darah Merah Sel Darah merah atau yang di kenal juga dengan eritrosit memiliki bentuk bulat pipih bagian tengahnya cekung (bikonkaf) dan tidak berinti. eritrosit berwarna merah di karenakan mengandung hemoglobin. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi. sel darah merah di bentuk di dalam sumsum merah tulang pipih. selanjutnya, darah beredar keseluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Usia sel darah merah kurang lebih 120 hari. eritrosit atau sel darah merah yang sudah tua akan di bongkar oleh hari dan limpa. di dalam hati, hemoglobin di ubah menjadi zat warna empedu atau yang di kenal dengan bilirubin, yang kemudian di tampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini berfungsi sebgai pemberi warna pada fases.Zat besi yang terdapat pada hemoglobin kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru. Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen adalah hemoglobin. Proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin di dalam paru-paru dapat kita ilustrasikan sebagai berikut ini : Hb (Hemoglobin) + 02 (Oksigen) HbO2, (Oksihemoglobin) CO2 lebih mudah larut saat berada di dalam air dari pada O2, CO2 mudah berikatan dengan air dalam plasma darah membentuk asam karbonat. asam karbonat kemudian membebaskan ion hidrogen yang menyebabkan pH darah akan turun (asam). apabila CO2 hanya di angkut dengan cara ini, maka metabolisme tubuh akan mengalami gangguan, agar tidak membahayakan tidak lebih dair 5-10% CO2 yang di hasilkan jaringan mengalami pengangkutan dengan cara ini. selebihnya, pengangkutan CO2 dilakukan oleh sel darah merah, sekitar 25% CO2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah membentuk karbminohemoglobin. CO2 tidak bergabung dengan hemoglobin di tempat yang sama pada oksigen. Sel darah merah dan jantung yang sampai ke sel-sel tubuh akan membebaskan oksigen dan meningkatkan pengangkutan karbon dioksida dari sisa-sisa oksidasi sel. Sel darah merah dari sel-sel tubuh yang sampai ke paru-paru akan mengikat oksigen. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin ini akan menaikkan pembebasan karbon dioksida. Dengan adanya dua mekanisme penting tersebut, pengangkutan karbon dioksida dapat berlangsung dengan aman dan cepat. Pada kondisi yang normal, jumlah sel darah merah di dalam tubuh Manusia di perkirakan kurang lebih lima juta tiap milimeter kubiknya (mm3) darah. lingkungan juga mempengaruhi jumlah sel darah merah dalam tubuh sesorang. Makin tinggi suatu daerah maka kadar O2 di atmosfer makin berkurang. Manusia yang hidup di dataran tinggi mengadakan adaptasi dengan cara memperbanyak jumlah sel darah merah agar kebutuhan oksigen tubuh tetap tercukupi. 3. Sel Darah Putih Sel darah putih atau yang di kenal dengan nama leukosit, sel darah putih memiliki inti akan tetapi tidak memiliki bentuk sel yang tetap dan tidak berwarna. leukosit dalam milimeter kubik darah lebih kurang berjumblah 8.000. tempat pembentukan sel darah putih adalah pada sumsum merah tulang pipih, limpa dan kelenjar getah bening. semua sel darah putih memiliki masa hidup antara 6 hingga 8 hari. Sel darah putih dapat di bedakan menjadi 5 bagian yakni : Limfosit, Monosit, Neutrofil, Eosinofil dan Basofil. Umumnya sel darah putih berukuran lebih besar dari pada sel darah merah, bentuk amoeboid atau tidak beraturan, dan berinti sel bulat atau cekung, jenis sel darah putih yang terbanyak di dalam tubuh adalah Neutrofil, yakni sekitar 60%. Neutrofil berfungsi untuk menyerang dan mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri. Jumlah limfosit didalam sel darah putih sekitar 20-30%. Limfosit bertugas membentuk antibodi, yaitu sejenis protein yang berfungsi memerangi kuman penyakit. Jumlah monosit di dalam darah putih sekitar 5 -10%. Seperti halnya neutrofil, monosit berfungsi menyerang dan mematikan bakteri. Jumlah eosinofil dalam darah putih sekitar 5%. Eosinofil berfungsi menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak, dan mengatur pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri. Basofil di dalam darah putih berjumlah sekitar 1%. Basofil berfungsi mencegah penggumpalan di dalam pembuluh darah. Sel darah putih memiliki sifat fagosit, yakni mampu membunuh kuman penyakit dengan cara memakan kuman tersebut. untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah putih dapat menembus dinding pembuluh darah. Kemampuan itu disebut diapedesis. Peningkatan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali dapat mengakibatkan sel-sel darah putih memakan sel darah merah atau bersifat abnormal. Hal ini terjadi pada penderita kanker darah atau yang di kenal dengan penyakit leukemia. 4. Keping-Keping Darah Keping-keping Darah atau yang lebih di kenal dengan nama Trombosit ini memiliki bentuk yang tidak beraturan seperti pecahan keramik, seta tidak berwarna dan juga tidak memiliki inti. Pada kondisi yang normal jumlah keping darah dalam tubuh manusia sekitar 250.000 tiap milimeter kubik darah. keping-keping darah ini berfungsi dalam proses pembekuan darah. B. Fungsi Darah Darah Teridiri dari Beberapa bagian yang masing-masing memiliki Fungsi tertentu pula, adapun secara umum fungsi darah terdapat tiga bagian yakni, Sebagai alat Pengangkut, Sebagai Alat Pertahanan Tubuh dan Sebagai Pengatur Suhu Tubuh. untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasanya secara detail di bawah ini. 1. Sebagai alat Pengangkut Fungsi darah sebagai alat pengangkut adalah mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh sel tubuh, mengedarkan hormon, serta mengangkut sisa-sisa pembakaran dari sel-sel tubuh ke alat pengeluaran. Hormon merupakan suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar tak bersaluran atau kelenjar buntu (endokrin). Sari makanan dan hormon diedarkan oleh plasma darah, sedangkan oksigen diangkut oleh sel-sel darah merah. 2. Sebagai Alat Pertahanan Tubuh Taukah sobat genggaminternet.com bagian darah yang berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh adalah sel-sel darah putih dan keping-keping darah yang sudah kita bahas dan uraikan di atas. sel-sel darah putih berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke tubuh, sedangakan keping-keping darah berfungsi untuk menutup luka yang terjadadi pada tubuh. 3. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh Darah yang beredar keseluruh tubuh mengangkut O2 untuk keperluan Oksidasi. melalui peristiwa oksidasi di hasilkan energi lain dalam bentuk panas. Panas sebagai hasil oksidasi dalam tubuh, terutama di gunakan untuk mempertahankan suhu tubuh manusia, yakni Kurang lebih 37°C. Pada saat suhu udara panas, darah serta pembuhluh darah di kulit akan memindahkan panas ke udara di sekitarnya sehingga suhu tubuh tidak akan terus meningkat. 4. Peradaran darah Peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda karena melewai jantung dua kali. Peredaran darah manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: a. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung. Urutan proses peredaran darahnya dari ventrikel – dexter (bilik kanan) – pembuluh arteri – paru-paru – vena pulmonalis – atrium sinister (serambi kiri). b. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Urutan proses perdaran darahnya dari ventrikel kiri – aorta (nadi) – seluruh tubuh – vena cava – atrium kanan. Sistem peredaran darah adalah sistem organ yang kompleks yang memainkan peran utama dalam memasok oksigen dan nutrisi ke semua sel dan jaringan tubuh, juga mengumpulkan karbon dioksida dan bahan limbah dari sel. Hal ini juga terlibat dalam pengangkutan hormon, mendistribusikan panas ke seluruh tubuh, mengangkut sel-sel kekebalan tubuh dan mesenger kimia dari sistem kekebalan tubuh. Integritas struktural dan fungsional dari setiap komponen dari sistem sirkulasi adalah sama pentingnya bagi kelangsungan hidup sehat. Indikasi fisik bahwa sistem ini bekerja dengan baik adalah detak jantung manusia. Dengan setiap detak jantung tunggal, jantung mengangkut darah ke seluruh tubuh. Tingkat rata-rata detak jantung pada orang normal adalah 72 denyut per menit, sehingga orang bisa membayangkan jumlah besar darah yang diangkut dalam tubuh dalam satu sepanjang hari. Suatu jumlah yang hadir darah dalam tubuh manusia adalah sekitar 7% dari berat badan. Juga, tubuh memproses sekitar 2.000 galon darah dan melalui program satu hari darah ini perjalanan ke bolak-balik di dalam tubuh, yang meliputi rata-rata sekitar 60.000 mil di dalam pembuluh darah tubuh. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh dan otot-otot yang membantu dan mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh. Proses ini disebut sirkulasi. Bagian utama dari sistem ini adalah jantung, arteri, kapiler dan vena. Ketika darah mulai mengalir, ia meninggalkan jantung dari ventrikel kiri dan masuk ke aorta. Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Darah meninggalkan aorta penuh oksigen. Hal ini penting untuk sel-sel di otak dan tubuh untuk melakukan pekerjaan mereka. Darah yang kaya oksigen mengalir ke seluruh tubuh dalam sistem arteri ke arteriol terkecil. Dalam perjalanan kembali ke jantung, darah melakukan perjalanan melalui sistem pembuluh darah. Setelah mencapai paru-paru, karbon dioksida (produk limbah) akan dihapus dari darah dan menggantinya dengan oksigen segar yang kita dihirup melalui paru-paru. Darah adalah pembawa dari molekul oksigen yang sangat penting. Melalui serangkaian reaksi di mana oksigen yang terlibat, energi dihasilkan, yang diperlukan untuk mengemudi reaksi metabolisme sel-sel kita. Jadi, ketika darah tidak mencapai bagian tubuh, kondisi yang Akibatnya dari itu adalah konsekuensi dari kekurangan oksigen. Jantung, melalui aksinya memompa, mempertahankan tekanan yang dibutuhkan untuk darah untuk mencapai semua bagian tubuh. Dalam keadaan normal, arteri, vena dan kapiler, dimana darah melakukan perjalanan, cukup fleksibel. Ketika mereka mengeras atau terhalangi, darah yang tidak bisa mengalir melalui mereka untuk mencapai organ. Pengerasan dan mengganggu pembuluh darah terjadi karena berbagai alasan. Pengendapan kolesterol dan lemak, penggumpalan trombosit untuk membentuk bekuan, dan peradangan, semua ini dapat menyebabkan penyempitan diameter pembuluh darah. Related Post